2060, Manusia Akan Jadi "Tuhan" yang Kalah oleh Ciptaannya Sendiri
Kemampuan
manusia terus berkembang. Manusia kini bisa menciptakan robot cerdas,
mengedit gen, membuat sperma, sel telur, dan rahim buatan.
Perkembangan kemampuan membuat sejumlah ilmuwan menyebut manusia kini kian mendekati kemampuan Tuhan yang maha kuasa.
Namun
ilmuwan dari Universitas Oxford dan Yale dalam International Conference
on Machine Learning serta Conference on Neural Information Processing
System, mengatakan, nasib manusia akan berubah.
Dalam dua konferensi besar itu, ilmuwan Oxford dan Yale menyampaikan hasil survei untuk melihat pendapat 350 penelitikecerdasan buatan tentang dampak kecerdasan buatan itu sendiri.
Survei
mengungkap, manusia kini memang masih bisa mengalahkan robot tetapi
dalam 45 tahun, manusia akan seperti "Tuhan" yang kalah oleh ciptaannya
sendiri.
Tahun
2024, manusia akan kalah dalam menerjemahkan bahasa. Tahun 2026,
manusia akan kalah dalam menulis esai tingkat SMA. Tahun 2027, manusia
akan kalah dalam mengemudikan truk.
Lantas,
tahun 2031, manusia akan kalah cekatan saat bekerja di toko. Tahun
2049, manusia akan kalah dalam menulis buku laris. Tahun 2053, manusia
akan kalah dalam melakukan operasi medis.
Lebih
buruk, ilmuwan memprediksi bahwa dalam 120 tahun ke depan, hampir semua
pekerjaan manusia akan direbut oleh kecerdasan buatan.
Katja
Grace, peneliti di Machine Intelligence Research Institute di Berkeley,
California, mengatakan, "kecerdasan buatan punya konsekuensi sosial
luas."
Salah
satunya adalah, bagaimana guru masa depan membedakan esai buatan
manusia dengan buatan mesin sehingga mampu menilai kemampuan murid
dengan tepat?
Kecerdasan buatan memang berdampak besar. Saat ini, misalnya, kecerdasan buatan sudah menyaingi manusia dalam menganalisis data.
"Ada
semakin banyak bukti bahwa kecerdasan buatan bisa mengalahkan manusia
dalam tugas spesifik dan kompleks," kata Eleni Vasilaki dari University
of Sussex seperti dikutip New Scientist, 31 Mei 2017.
Namun, apakah manusia akan benar-benar kalah? Tidak juga. Robot yang versatile seperti manusia kemungkinan besar tak akan hadir segera.
Giorgio
Yannakaki dari University of Malta yang tak terlibat riset
mengungkapkan, manusia mungkin tetap akan berkuasa dalam kemampuan yang
melampaui kognisi.
"Sangat menarik untuk bertanya, kapan kecerdasan buatan melampaui manusia dalam mengkritik seni atau film," katanya.
0 komentar