Kesaksian Perempuan Indonesia yang Terbuai ISIS di Suriah
Leefa, perempuan asal Indonesia yang hijrah ke Suriah bersama keluarganya untuk bisa hidup dibawah kekhalifahan ISIS. |
Jakarta, Leefa, 38, perempuan asal Indonesia, tak menyangka usaha dia dan keluarganya untuk hijrah ke Raqqa, Suriah, dengan harapan bisa meraih surga duniawi berbuah percuma.
Setelah 22 bulan hidup di Raqqa, Leefa kini hanya bisa pasrah menjadi bagian dari ribuan pengungsi yang melarikan diri keluar kota yang kini masih dikuasai ISIS tersebut.
Master Agen Poker - Agustus 2015 lalu, Leefa dan sekitar 15 WNI lainnya memilih untuk hijrah ke Suriah dan tinggal di wilayah kekuasaan ISIS, demi menggapai kehidupan sebagai umat Muslim yang sebenarnya, di bawah kekuasaan Daulah Islamiyah yang selama ini menjadi propaganda kelompok teroris itu.
Mereka terdiri dari tujuh wanita, tiga anak-anak, dan lima pria.
"Saat kami di Indonesia, kami membaca dan melihat dari internet. Daulah Islamiyah adalah tempat tinggal untuk menjadi orang Muslim sejati," ucapnya saat ditemui AFP di penampungan pengungsi di Ain Issa, 50 kilometer dari utara Raqqa, beberapa hari lalu.
"Saya memiliki masalah kesehatan dan perlu biaya operasi yang cukup mahal di Indonesia. Tapi di Daesh [sebutan lain ISIS] semuanya gratis. Kami datangi ISIS untuk menjadi seorang Muslim sejati dan untuk kesembuhan penyakit saya," paparnya menambahkan.
Dengan terbata-bata, Leefa mengaku pertama kali berkomunikasi dengan anggota ISIS melalui internet. Militan itu bersumpah kepadanya bahwa siapa saja yang ikut ke Raqqa akan mendapat uang ganti transportasi dan kehidupan yang sejahtera.
Namun, saat dia dan keluarganya tiba, mereka menemukan situasi yang jauh dari harapan. Semua hanyalah kebohongan belaka.
|
Master Agen Indonesia - Senasib dengan Leefa, Nur, 19, juga terbang ke Suriah demi mendapatkan kehidupan sebagai seorang Muslim yang lebih baik lagi.
"Tapi ketika kami memasuk wilayah ISIS, masuk ke negara mereka, ternyata semua sangat berbeda dari apa yang mereka katakan di internet. Semuanya bohong," ucap Nur dengan jilbab berwana kuning gading yang disematkan rapi di bawah dagunya.
Nur juga hijrah ke Suriah bersama keluarganya. Di sana mereka berharap saudara dan anak laki-laki mereka bisa mendapat pekerjaan.
Master Agen Togel - Sayang, ketika tiba, mereka semua diwajibkan ikut menjadi pasukan pejuang ISIS, yang tak jarang harus berani mati demi kelompok itu.
"Beberapa dari kami bahkan masuk penjara, termasuk ayah saya dan saudara laki-laki saya," kaat Nur yang berbicara dengan bahasa Arab, tercampur dengan bahasa Inggris.
Meski begitu, dia tak menjelaskan lebih rinci kapan dan mengapa anggota keluarganya itu ditahan oleh ISIS.
Selain itu, tak sedikit pejuang ISIS yang mengincar Nur untuk menikahinya. Nur bahkan menceritakan, kakaknya sempat dicegat orang asing di pasar Raqqa yang bertanya apakah dirinya memiliki anak gadis atau saudara perempuan yang bisa dinikahi.
"Ada banyak pria ISIS yang bercerai padahal mereka baru saja menikah selama dua bulan bahkan dua minggu," kata Nur.
"Banyak pria yang datang ke rumah saya dan bertanya kepada ayah, dia menginginkan saya. Di mana saja mereka [pejuang ISIS] selalu berbicara tentang wanita," tuturnya, dengan raut wajah jijik.
Kini, menurut pejabat pembina kamp Ain Issa, Fayruz Khalil, para WNI tersebut tengah diperiksa oleh pasukan koalisi AS-Suriah (SDF) sebelum dibebaskan.
Agen Poker Terbaik - SDF berencana menyerahkan para WNI itu ke kedutaan Besar RI di Damaskus, melalui perbatasan Arbil, Irak.
"Dari apa yang saya pahami, mereka [para WNI] itu ditipu," ucapnya.
"Mereka menemukan bahwa gambaran kehidupan yang diceritakan ISIS semuanya palsu. Selama 10 bulan terakhir mereka mencoba pergi dan baru berhasil dalam beberapa hari terakhir ini," kata Khalil.
Berdasarkan data pemerintah Indonesia, sekitar 500-600 WNI diyakini berada di Suriah saat ini. Sementara 500 WNI lainnya, yang mencoba masuk ke Suriah dan bergabung dengan ISIS, berhasil dideportasi.
0 komentar